Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Grafik Harga Emas Batangan Antam Tidak Selalu Naik!

Daftar Isi

Perhatikan Grafik Harga Emas Batangan Antam Tidak Selalu Naik!

Apakah Anda punya investasi emas? Kemungkinan besar ya. Dianggap paling aman, safe-heaven, emas menjadi investasi pilihan.  Harga emas diyakini tidak akan turun. Namun, apakah betul grafik harga emas tidak pernah turun 2019 2020.

Data historis menunjukkan fakta bahwa harga emas tidak selalu meningkat.

Menurut survei terbaru majalah Swa edisi Oktober 2013, emas adalah pilihan investasi utama. Sekitar 50% kelas menengah yang di survei  menempatkan investasinya dalam bentuk emas. Jauh meninggalkan instrumen investasi lainnya.

Ketika  ditanya  pertimbangan memilih investasi, kelas menengah yang di survei berpendapat investasi seharusnya dilakukan pada instrumen yang risikonya rendah. Rupanya, emas dipandang memiliki risiko lebih rendah diantara instrumen lainnya, sehingga menjadi pilihan utama.

Ini pandangan yang umum di masyarakat mengenai emas. Kalau membaca berbagai buku soal investasi emas, semuanya pasti merujuk pada sejarah harga emas yang selalu meningkat. Tidak pernah ada yang menjelaskan, atau bahkan menunjukkan, bahwa harga emas pernah turun. Semuanya bullish atau positif mengenai trend harga emas.

Simak bagaimana cara melakukan investasi emas di artikel ini.

Untuk bisa akurat sebaiknya melihat perkembangan sejarah harga emas. Bukan hanya melihat beberapa tahun ke belakang, atau bahkan puluhan tahun, namun sejauh mungkin ke belakang selama data tersedia. Untungnya, data harga emas dunia sejak tahun 1800-an sampai sekarang 2013 ada dan bisa diakses.

Grafik Harga Emas Dunia

Berdasarkan data dari Kitco, trend harga emas dunia bisa diplot dari tahun 1833 sampai 2013. Harga dalam US$ per Ounce. Sejatinya, harga emas dunia ditentukan setiap akhir hari, yang kemudian di rata – rata untuk mendapatkan harga tahunan.

Grafik Harga Emas Dunia
Grafik: Harga Emas U$$

 

Hasilnya disajikan dalam grafik diatas yang menunjukkan beberapa temuan menarik.

Sebelum 1970, harga emas cenderung stabil, tidak banyak berfluktuasi. Namun, setelah 1970, harga emas berfluktuasi dengan tajam sampai sekarang.

Setelah mencapai puncak di era 1980-an di harga US$600, harga emas merosot sampai posisi terendah di tahun 2000 pada US$271. Setelah itu, harga emas naik terus, tidak terbendung lagi. Puncaknya adalah harga emas tahun 2012 pada tingkat US$1,600-an. Harga sudah naik 700% hanya dalam waktu 12 tahun terakhir.

Yang luar biasa, trend kenaikan itu tidak pernah berhenti selama periode 12 tahun tersebut. Setiap tahun harganya pasti lebih tinggi dari harga tahun sebelumnya. Itu sebabnya, jika ada yang melihat trend harga emas beberapa tahun ke belakang saja, hasilnya pasti menunjukkan harga yang naik luar biasa.

1) Harga Emas 10 Tahun Terakhir

Namun, harus hati-hati melihat trend ini.

  • di tahun 2013 untuk pertama kalinya harga emas turun cukup drastis dimana harga emas bulan Agustus 2013 berada di US$ 1,429.
  • periode 1980 sampai 2000 menunjukkan bahwa harga emas dunia bisa merosot. Bukan tidak mungkin harga emas turun, itu kata sejarah.

Selain itu, harga emas dunia dalam grafik ini, yang umumnya menjadi patokan dalam melihat perkembangan harga, punya kelemahan.

Harga ini tidak memperhitungkan inflasi.

Artinya, bisa saja kenaikan harga emas memang karena inflasi meningkat, bukan karena harga riil emas yang naik. Atau kalau memang naik, kenaikan seharusnya tidak sebesar itu karena harus diadjust dengan tingkat inflasi.

2) Trend Harga Emas Internasional

Harga emas selama 200 tahun yang sudah disesuaikan dengan tingkat inflasi (CPI - Amerika) disajikan dalam grafik dibawah ini. Grafik diambil dari paper berjudul “Golden Dilemma” terbitan Januari 2013 karangan Claude B. Erb dan Campbell R. Harvey, keduanya peneliti NBER USA.

Trend Harga Emas Internasional
Trend Harga Emas 200 Tahun

Setelah menggunakan harga emas riil, potretnya berubah. Harga emas yang stabil secara nominal, nyatanya tidak stabil. Dilihat dari nilai riil, harga emas bisa naik dan turun. Fluktuasi terjadi cukup tajam, bahkan dalam beberapa periode harganya merosot cukup jauh. Harga emas memiliki kemungkinan yang sama antara naik dan turun.

Trend harga emas menunjukkan pola ‘mean reversion’. Apa maksudnya? ‘Mean reversion’ adalah istilah statistik yang menyatakan bahwa harga akan cenderung kembali ke tingkat nilai rata – rata. Jadi, kalau harga meningkat atau menurun, yang artinya menjauh dari nilai rata – rata, maka pada saatnya nanti, harga akan berbalik arah, menurun atau meningkat, kembali ke tingkat harga rata – rata.

Berdasarkan grafik ini terlihat bahwa dalam berbagai periode setelah harga emas merosot akan diikuti oleh recovery kembali ke tingkat harga rata – rata. Begitu pula, ketika sudah naik cukup tinggi, harga emas kembali turun menuju ke harga rata – rata.

Saat ini, harga emas mencapai puncaknya di tahun 2012. Memasuki paruh kedua tahun 2013, harga emas mulai menurun. Apakah artinya harga akan terus turun, kembali ke harga rata – rata yang masih cukup dalam penurunannya? Kita tidak tahu pasti karena banyak faktor yang mempengaruhi harga. Tetapi, jika melihat sejarah, kemungkinan tersebut cukup besar.

Harga Emas Dunia Hari ini Naik atau Turun

Karena harga emas internasional ditentukan dalam US$, maka harga emas lokal dipengaruhi pula oleh nilai tukar rupiah terhadap US$. Dengan asumsi harga tetap, melemahnya nilai tukar rupiah akan membuat harga emas lokal makin tinggi. Begitu pula sebaliknya.

Artinya, prediksi harga emas Indonesia ditentukan oleh dua faktor:

  1. Perkembangan harga emas internasional dan
  2. Nilai tukar rupiah terhadap US$.

Kedua faktor ini yang saling berkaitan membentuk harga emas nasional.

Kondisi ini makin mempersulit prediksi harga emas esok. Memperkirakan pergerakan harga emas esok hari saja sudah sulit, masih ditambah mengetahui kemana arah nilai tukar bergerak. Menentukan harga emas naik atau turun hari ini, mustahil dilakukan secara akurat dan konsisten.

1) Harga Emas Naik 2020

Di 2020, harga emas naik tajam.

Faktor utamanya adalah kekhawatiran dunia akan pandemi Covid-19 yang menyebar sangat cepat dan menimbulkan banyak korban meninggal dunia.

Karena khawatir, orang mencari aman dengan salah satunya menempatkan investasi pada safe-heaven, yaitu emas.

2) Grafik Harga Emas Antam dan Pegadaian 10 Tahun Terakhir

Di Indonesia, acuan utama harga emas batangan adalah Antam sebagai produsen Logam Mulia terbesar.

Grafik Harga Emas Antam dan Pegadaian 10 Tahun Terakhir
Trend Harga Emas Antam

 

Grafik harga emas Antam dan juga Pegadaian diatas menunjukkan:

  • Trend harga emas dalam 2 tahun terakhir meningkat
  • Harga emas sangat dipengaruhi situasi ekonomi global. Saat terjadi goncangan ekonomi, harga emas naik tajam
  • Penting diperhatikan bahwa meskipun emas antam dan pegadaian dianggap aman tetapi fluktuasi harga tetap terjadi. Misalnya dalam 5 tahun terakhir, atau bahkan sejak tahun 2000 an.
     

Cara Menghadapi Fluktuasi Kurs Emas

Meskipun trend harga menurun, emas tetap merupakan instrumen investasi penting. Emas tetap harus ada dalam koleksi aset investasi.

a) Memastikan Alokasi Portfolio

Bagaimana menghadapi fluktuasi harga emas?

Don’t put your eggs in one basket”. Prinsip ini berlaku dalam setiap instrumen investasi termasuk emas. Pastikan instrumen yang Anda miliki terdiversifikasi dengan baik. Tidak terkonsentrasi pada satu instrumen.

Meskipun diyakini risikonya rendah, jangan menempatkan mayoritas simpanan dalam instrumen emas semata. Walaupun jika merujuk hasil survei perilaku investasi kelas menengah majalah Swa, seperti diungkapkan diatas, mayoritas memiliki simpanan dalam porsi signifikan di emas.

Kaji kembali seberapa besar porsi emas dalam simpanan Anda. Pastikan alokasi emas tidak mendominasi portfolio Anda.

Baca dan unduh GRATIS - Panduan Investasi Diluar Emas.

b) Cost Averaging

Memprediksi perkembangan harga emas esok hari (future price) adalah hal yang mustahil. Seperti diungkapkan sebelumnya, banyak faktor yang terlibat, yang saling bermain dan bertalian, sehingga sangat sulit membuat prediksi yang akurat. Oleh karena itu, lebih baik melakukan pembelian secara rutin dalam jumlah tertentu.

Ini akan membuat harga emas yang dibeli berada dalam kisaran harga rata – rata.

Tujuannya meredam kerugian jika harga emas anjlok. Karena pada saat harga turun, pembelian akan lebih banyak, sementara pada harga naik pembelian akan lebih sedikit. Disaat trend harga berbalik, turun atau naik, jumlah emas yang dimiliki sudah berada dalam posisi yang menguntungkan.

c) Risiko Kredit Emas

Saat ini pembelian emas dapat dilakukan secara kredit (simak disini penjelasan beli emas dengan kredit). Karena kredit, ada bunga yang harus dibayar. Perlu diperhitungkan secara cermat antara biaya bunga yang harus dibayar dengan kemungkinan naik atau turunya harga emas.

Apapun yang terjadi dengan harga emas, bunga kredit harus tetap dibayar. Saran saya, jika memang ingin mengambil kredit emas, perhitungkan semua risikonya dengan seksama dan batasi pembeliannya dalam eksposur yang masih bisa dikelola risikonya.

Pengambilan kredit sebaiknya lebih dilakukan untuk investasi masa depan dibandingkan spekulasi ‘menebak’ bahwa harga emas akan meningkat dalam waktu dekat.

d) Hati-Hati Tawaran Investasi Emas

Tawaran investasi yang berdiri diatas asumsi harga emas yang selalu meningkat patut dihindari atau dikritisi secara mendalam sebelum ikut serta. Data – data diatas sebelumnya menunjukkan bahwa perkembangan harga emas tidak selalu meningkat, tetapi sangat mungkin juga menurun.

Pola harga emas yang ‘mean reversion’ akan membuat harga emas tidak mungkin meningkat terus, tetapi juga tidak mungkin menurun terus, pasti akan ada posisi berbalik arah. Makanya, kalau ada tawaran yang menunjukkan potensi keuntungan dari kenaikan harga, perlu pula dilakukan perhitungan berapa potensi kerugian kalau harga menurun.

Dengan begitu, Anda jadi tahu, tidak hanya berapa potensi keuntungan, tetapi juga potensi kerugian, dari tawaran investasi ini.

Emas selalu menjadi investasi yang menarik perhatian. Risiko emas yang dianggap kecil menjadi daya tarik utama. Apalagi dalam masyarakat yang masih belum akrab dengan investasi di pasar modal, seperti saham dan reksadana, karena dipandang lebih berisiko. Emas jadi pilihan. Namun, pandangan bahwa harga emas selalu meningkat, perlu secara hati – hati dan seksama diperhatikan karena kenyataannya tidak selalu demikian.

Artikel lain soal Keuangan:

Bagikan Melalui

Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu

Komentar (6 Komentar)

Tulis Komentar - Balasan untuk Tito Shadam

Email Anda tidak akan di publish

Batalkan Membalas

Captcha Wajib Diisi

Artikel Terkait