Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Cara Mengatur Keuangan Keluarga Agar Tidak Perlu Khawatir di Akhir Bulan

Daftar Isi

Cara Mengatur Keuangan Keluarga Agar Tidak Perlu Khawatir di Akhir Bul

Mengatur keuangan keluarga selalu menjadi tantangan terutama dalam kondisi ekonomi yang sulit. Apalagi di saat akhir bulan ketika gaji sudah habis.

Bagaimana bisa mengatur keuangan keluarga agar bisa efisien dan efektif.

Berikut ini cara mengatur keuangan keluarga agar tidak perlu khawatir di akhir bulan.

1. Punya Budget Keuangan Bulanan

Segera buat jika belum punya budget. Budget sangat penting dalam mengelola keuangan yang sehat.

Karena budget ini menjadi panduan untuk kita melakukan rencana keuangan. Tujuan budget adalah:

  • Memberikan gambaran pos keuangan setiap bulan. Berapa pengeluaran untuk setiap pos keuangan tercantum di budget
  • Mengendalikan pengeluaran agar keuangan bisa sehat. Adanya budget membuat kita lebih terkendali dalam melakukan pengeluaran bulanan.
  • Memberikan gambaran angka, berapa penghasilan dan berapa pengeluaran setiap bulan, yang akhirnya bisa kita tabung atau investasikan.

Buat mereka dengan gaji kecil, yang kondisinya serba ketat, peran budget semakin krusial. Agar bisa menjadi disiplin dalam pengeluaran.

2. Tracking Realisasi Pengeluaran vs Budget

Agar budget yang dibuat bisa terealisasi maka kita harus melakukan tracking antara rencana dan realisasi.

Punya budget satu hal, tetapi disiplin terhadap budget yang sudah dibuat adalah hal lain yang tidak kalah penting.

Dari tracking, kita jadi bisa tahu bagaimana pola pengeluaran kita dibandingkan apa yang sudah direncanakan. Mana yang harus diperbaiki, mana pengeluaran yang tidak masuk akal.

Memang, tracking budget butuh kedisiplinan karena harus dilakukan secara rutin. Jika tidak dilakukan secara rutin, tracking akan percuma. 

Saat ini, banyak aplikasi yang menyediakan fitur tracking budget secara online. Jadi, tracking budget seharusnya bukan hal yang sulit.

Pelajari aplikasi tersebut. Karena gratis, kita bisa  mencoba dulu.

3. Analisa Realisasi Pengeluaran Bulanan

Banyak orang fokus pada penghasilan. Bagaimana caranya meningkatkan penghasilan sebesar mungkin.

Orang banyak yang lupa bahwa sumber masalah datang justru dari pengeluaran. Bagaimana kita bisa mengatur pengeluaran dengan lebih bijaksana.

Buat mereka dengan gaji terbatas, yang penghasilannya di 3 juta sd 4 juta, satu hal yang bisa dikendalikan adalah pengeluaran.

Kita perlu menganalisa pengeluaran setiap bulan. 

Melihat mana pengeluaran yang tidak perlu atau mana pengeluaran yang bisa dikurangi. 

Kita juga perlu mengidentifikasi pengeluaran tidak terduga, yang selama ini tidak kita perhatikan tetapi jumlahnya ternyata besar dan signifikan.

4. Ikut BPJS Kesehatan

Salah satu biaya yang kerap datang tiba - tiba dan dalam jumlah besar adalah biaya untuk keperluan kesehatan.

Kalau kerja di kantor, karyawan akan dicover oleh asuransi kesehatan dari kantor. 

Namun tidak semua orang bisa mendapat limit asuransi kesehatan yang mencukupi. 

Besarnya biaya kesehatan membuat limit asuransi kesehatan dari kantor kerap tidak memadai.

Untuk mengatasinya, kita sebaiknya punya BPJS Kesehatan, supaya kalau amit-amit sakit dan butuh biaya besar, bisa dicover oleh BPJS.

Kalau punya dana lebih, kita bisa ambil asuransi kesehatan tambahan. Tapi, paling tidak harus punya BPJS kesehatan.

5. Siapkan Dana Darurat

Dana darurat adalah uang yang dipersiapkan untuk bisa ditarik setiap saat dalam kondisi darurat.

Dana darurat memiliki beberapa ciri, yang membedakan dengan jenis investasi lain, yaitu 1) disiapkan secara khusus, disimpan dan tidak diganggu gugat; 2) dikumpulkan dari penghasilan bulanan secara rutin; 3) uang bisa dicairkan secara cepat dalam kondisi darurat.

Dana Darurat untuk apa ?

Pandemi Covid-19 adalah contoh nyata kondisi darurat dimana penghasilan bulanan yang selama ini rutin Anda terima tiba - tiba hilang karena proyek yang berhenti, order yang ditunda atau bahkan PHK, sementar pengeluaran rutin tidak bisa dihentikan ataupun bisa hanya sebagian kecil. 

Akibatnya, ada mismatch antara penghasilan dan pengeluaran, yang untuk sementara waktu sampai kondisi ekonomi membaik, kita menggunakan Dana Darurat untuk mengatasi mismatch tersebut.

Biasanya Dana Darurat yang ideal adalah sebesar 6x sd 12x pengeluaran rutin bulanan. Ini patokan yang dianjurkan perencana keuangan.

Alasan 12x pengeluaran rutin adalah seandainya kita kehilangan penghasilan maka selama 12 bulan masih bisa bertahan secara finansial tanpa pekerjaan.

Jika target dana darurat 12x pengeluaran dirasa berat, kita bisa mulai dari 6 bulan dahulu. Setelah itu ditingkatkan sampai mencapai target 12x.

6. Hati - Hati Mengambil Pinjaman, Apalagi Pinjol

Pinjaman boleh diambil tetapi harus sangat diperhatikan dan dihitung betul kemampuan membayarnya karena cicilan itu sesuatu yang pasti harus dibayar, sementara penghasilan masih terbatas.

Jadi, kalau ingin mengambil pinjaman kredit, boleh saja, namun lakukan itu dengan pertimbangan berikut:

  • Cek dulu berapa besar cicilan kredit dibanding penghasilan. Jangan sampai menghabiskan mayoritas penghasilan untuk bayar cicilan.
  • Pastikan pinjaman yang diambil adalah pinjaman produktif, seperti KPR rumah atau KKB Mobil. Jangan pinjaman konsumtif, seperti kredit HP, kartu kredit
  • Cicilan pinjaman harus masuk dalam budgeting setiap bulan dan jadi prioritas utama untuk dibayar

Untuk bisa mengurangi beban pinjaman, kita bisa mengumpulkan dulu uang muka yang besar, agar saat mengambil kredit pokok pinjaman bisa ditekan atau tenor kredit tidak perlu panjang.

7. Lakukan Investasi Sejak Dini

Investasi penting untuk kita bisa mencapai tujuan keuangan. Tidak bisa mewujudkan dana pensiun, dana pendidikan, DP rumah, jika kita tidak melakukan investasi.

Jadi, dalam budgeting setiap bulan, kita harus punya alokasi untuk investasi.

Jumlahnya tidak terlalu masalah.

Biarpun jumlah alokasi untuk investasi kecil, tidak masalah. Tapi, paling tidak kita sudah memulainya.

Uang disimpan setiap bulan dan ditempatkan dalam investasi yang sesuai dengan target keuangan yang hendak dicapai.

Investasi kemana ? Ini tergantung pada bagaimana target dan tujuan keuangan yang kita miliki.

Jangan khawatir bahwa investasi membutuhkan biaya besar. Sekarang, banyak pilihan instrumen investasi dengan minimum sangat terjangkau. 

Nanti kita akan bahas pilihan investasi modal kecil untuk gaji 3 juta dan 4 jutaan.

8. Punya Tujuan Keuangan

Banyak orang melakukan investasi tanpa tahu apa tujuan keuangan yang hendak dicapai dari investasi tersebut.

Hal ini bahaya karena pilihan investasi ditentukan oleh tujuan yang hendak dicapai.

Kalau tujuannya mengumpulkan dana pensiun, maka instrumen investasi yang dipilih adalah memberikan return tinggi dalam jangka panjang meskipun beresiko.

Sementara, jika tujuannya untuk dana pendidikan anak masuk sekolah, maka instrumen investasi sebaiknya yang resiko rendah meskipun return kecil.

Jadi, tujuan investasi menentukan jenis instrumen yang dipilih. Masing - masing instrumen investasi memiliki karakteristik sendiri, dari sisi return dan resiko, yang membuat pemilihan tujuan keuangan menjadi sangat penting.

Bagikan Melalui

Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu

Komentar (0 Komentar)

Tulis Komentar - Balasan untuk Tito Shadam

Email Anda tidak akan di publish

Batalkan Membalas

Captcha Wajib Diisi

Artikel Terkait